Analis Phillip Sekuritas Dustin Dana menyebut udah jadi rutinitas mesti bahwa momentus Ramadan dan Lebaran biasa digunakan rakyat untuk bersilaturahmi dan menaikan mengkonsumsi tempat tinggal tangga implikasi kebutuhan mengonsumsi untuk berbuka puasa, sahur, dan juga kebutuhan lainnya di hari raya nanti.
Norma memberi tambahan hadiah atau makanan dan mengunjungi saudara kenakan sandang baru terhadap hari raya lebaran juga seakan jadi tradisi yang melengkapi moment hari raya umat Islam itu. Hal ini secara historikal dapat mendongkrak kesibukan ekonomi Indonesia secara kuartalan implikasi lonjakan mengkonsumsi tempat tinggal tangga dan gerak rakyat yang meningkat.
Dustin memberi tambahan, berdasarkan survei penjualan eceran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sektor makanan, minuman &Amp; tembakau dan juga pakaian mencatatkan kesamaan perkembangan yang positif di kuartal kedua tiap tiap tahunan nya diantara sektor-sektor lainnya. Hal ini bukan terlepas berasal dari budaya rakyat di dalam menyambut bulan Ramadan bersama tingkatkan mengonsumsi tempat tinggal tangga dan juga membeli sandang baru.
Budaya ini konsisten berulang dan merujuk terhadap knowledge Bank Indonesia itu mampu dikatakan di dalam lima tahunan paling akhir sektor makanan, minuman dan tembakau dan juga pakaian selalu merasakan efek positif itu. Untuk Consumer Non-Cyclical terdapat didalamnya yang diakui secara historikal merasakan sentiment positif berasal dari bulan itu yaitu sub sektor makanan olahan, sub sektor ikan, daging, dan product unggas dan sub sektor perkebunan dan flora pangan.
Kala tersebut, Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menyebut untuk saham saham yang masih punya prospek sanggup diperhatikan saham saham sektor perunggasan mengingat mendekati bulan Ramadan dan Idul Fitri yang akan tingkatkan permintaan berasal dari daging, khususnya ayam.