JAKARTA.PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan laba bersih 7,13 triliun, turun 16,89% dari tahun lalu 98,87 triliun. Analis Pandhu Dewantoro dari Investindo Nusantara Sekuritas melihat peningkatan pendapatan HMSP karena volume penjualan melonjak menjadi 82,8 miliar unit, naik 4,3% dari 79,5 miliar unit pada 2020.
Hal ini sejalan dengan peningkatan volume industri dengan penjualan sebesar 296,2 miliar. batang rokok, atau meningkat 7,2% dari 276 miliar batang tahun lalu. Meski demikian, pertumbuhan volume yang dicapai HMSP dinilai masih di bawah industri, suatu kondisi yang menunjukkan adanya penurunan pangsa pasar dari 28,8% menjadi 28%.
"Kemungkinan penurunan yang terlihat sejak tahun lalu masih berlangsung, dengan perokok beralih ke rokok murah dan rokok elektronik," kata Pandhu, Jumat (25/3). HMSP mencatatkan penurunan laba sebesar 16,89% year-on-year menjadi Rp7,13 miliar pada tahun 2021.Pandhu menilai produsen rokok ini akan sulit meneruskan kenaikan cukai pada harga eceran kepada konsumen karena jika tidak hati-hati berpotensi menggerus pangsa pasar lebih lanjut.
“Awal tahun ini, pemerintah memutuskan untuk menaikkan pajak konsumsi sebesar 12%. Tentu ini sentimen negatif yang patut diwaspadai pemerintah, meski kenaikannya moderat dan tidak jauh dari rata-rata kenaikan setiap tahun di kisaran 10 hingga 13 persen,” lanjut Pandhu.
Tahun ini, Investindo Nusantara meninggalkan Sekuritas mengharapkan Volume penjualan rokok HMSP kembali meningkat seiring pemulihan ekonomi dan meredanya pascapandemi, sehingga diperkirakan pendapatan HMSP juga akan meningkat di kisaran 103 triliun. cukai dan pangsa pasar yang lemah. Pendapatan masih bisa tetap stabil di kisaran 8 triliun, "katanya.
Saat ini HMSP menjadi PE sekitar 15 dan satu PBV diperdagangkan sekitar 3,67, sehingga valuasinya masih di bawah flat dengan perkiraan pendapatan yang datar dan potensi kenaikan yang terbatas adalah rasis. Karena itu Pandhu merekomendasikan menahan saham HMSP dengan target Rp 1.000 per saham 25/3), harga saham HMSP turun 2,15% menjadi 910 per saham.